Friday, October 31, 2008

anak korban siksa

Seumur umur baru sekali ini saya merasa terhakimi. Mereka yang berpapasan tadi melihat saya dan Stefan sebagai orang tua yang kejam. Orang tua yang gemar menyakiti anak secara fisik. Pandangan yang bila diartikan seperti saya adalah ibu jahat di film "Ratapan anak Tiri".

Sejahat jahat-nya saya, saya nggak bakal menyiksa anak sendiri. Semarah marahnya saya, saya nggak akan menyayat anak sendiri (hohohoho... jadi ingat film wajib jaman orba, G 30 S/PKI) dan kemudian menjahitnya lagi dengan tusuk jelujur.

Memang, mereka terlalu cepat mengambil kesimpulan. Menghakimi hanya dari pandangan pertama tanpa mengenal siapa kami. Karena pada akhirnya, mereka semua tahu bahwa itu salah. Dan sadar.... malam ini malam Halloween!


Leah the gangsta's chick & Leonz the cool dude



Happy Halloween Everyone!!

Ps: modal lip liner dan pinsil eye liner untuk membuat luka jahitan di muka. Not bad, ey?

pps : baru tahu, ternyata setan Thai serem-serem lho. Mirip mirip kuntilanak, sendal bolong, serta penampakan penampakan di film film horror Indonesia.

Friday, October 24, 2008

tentang ras

Pernah nonton film futuristik nggak? Walaupun bukan jenis film kegemaran saya, tapi terkadang saya ikut (terpaksa) menemani swami nonton star war, enterprise, star war dan sejenisnya. Di film film tersebut sering digambarkan manusia ataupun karakter seperti manusia bukan hanya berbeda warna kulit, hitam, putih dan coklat, tapi juga berbeda dalam bentuk. Ada yang berbentuk setengah binatang bahkan setengah mahluk planet setengah manusia biasa. Walaupun tentu saja ada yang menjadi karakter yang jahat, tapi digambarkan mereka hidup berdampingan seperti biasa. Tidak takut dan asing melihat bentuk bentuk karakter yang berbeda beda.

Di kehidupan nyata tentu saja berbeda jauh. Waktu kecil dulu dan belum terbiasa melihat orang putih, saya suka ikut terbengong bengong melihat bangsa bule yang menurut saya saat itu.... wah putih dan tinggi banget (sumpah, saya nggak ikutan nyorakin "bule...! bule!!!" hehehe). Belum lagi, kok bisa ya.... hidung mancung begitu. Atau mencuri curi pandang penuh rasa penasaran ke tetangga ujung jalan asal Papua yang hitam dan keriting.

Menikah dengan swami yang berbeda ras, suku dan bangsa, membuat saya tadinya ikut merasa nggak nyaman saat suami saya diteriaki "bule.. bule!!" dan merasa jengah saat orang berbisik bisik "ono londo" sambil menunjuk suami saya atau saat keluarga suami mencuri curi pandang dengan tatapan penasaran ke saya (sang mahluk eksotik dari asia) ketika mudik pertama kali ke kampung suami. Namun seiring dengan perkembangan waktu serta pengalaman tinggal di negara yang mayoritasnya berbeda dan selalu memandang aneh-ingin tahu-penasaran ke orang yang tampak berbeda , membuat urat nggak nyaman saya putus. Saya terbiasa dan cuek pada akhirnya.

Produk yang menarik dari perkawinan antar ras adalah anak. Anak anak hasil perpaduan tersebut kebanyakan terlihat menarik secara fisik. Orang senang menilik nilik apakah si anak mirip ayah atau ibu, lebih cenderung asia atau caucasian.

Ada yang tahu nggak sebutan bahasa resmi untuk jenis ras campuran tersebut. Pernah saya bingung mengisi formulir di Imigrasi kita untuk Leonz. Bingung, di kolom pilihan isian tentang ras. Ingin mencontreng "caucasian" rasanya bukan deh. "Asia" juga nggak seratus persen. Akhirnya kita menambahkan kolom sendiri , "eurosian".

Saya sempat berpikir anak yang ayah dan ibunya berasal dari dua ras yang berbeda akan terbiasa melihat orang yang berbeda beda warna kulitnya. Tapi nggak berlaku buat dua anak hasil perkawinan ras campuran (asia & caucasia) di bawah ini. Si anak perempuan masih terbengong bengong takjub terkadang menangis kekejer melihat orang kulit hitam dan si anak laki laki selalu curi curi toel kulit dan rambut orang hitam, penasaran sepertinya.


Saturday, October 11, 2008

horoscope hari ini

Suami saya penggemar horoscope. Segala sesuatunya sering disangkut pautkan dengan ramalan bintang. Masalah keuangan, percintaan bahkan emosi suka ditilik lebih jauh lewat horoscope. Lucu deh, saking hobbinya maka di homepage google-nya penuh dengan link astrology gratisan.

Saya sendiri, antara percaya dan tidak percaya dengan ramalan bintang. Mosok iya sih, semua orang yang bertanggal lahir antara tanggal segini bulan ini sampai tanggal segini bulan mempunyai nasib dan pola kejadian yang sama. Apalagi ramalan bintang saya kebanyakan sering kali tidak menyenangkan. Makanya saya lebih suka membaca horoscope saya malam nya setelah hari yang diramalkan dilalui.

Dan daily horoscope saya hari ini, Pisces - Sabtu 11 Oct 2008 isinya...... :

The Moon in your sign allows you to wear your heart on your sleeve without appearing to be overly emotional. You don't need to say much; others just "sense" your inner feelings before you even open your mouth. And when you finally start to talk, your poetic speech can mesmerize everyone before they even know what hit them. Use your intuition wisely; don't squander your gift on meaningless chatter.


Kenyataan yang terjadi hari ini:

Saya sedang sakit. Menurut khun dokter di Bamrungrad, saya terkena upper respiratory infection (bahasa saya radang tenggorokan-ingusan-ditambah sedikit demam). Tadi pagi, di kamar mandi setelah batuk batuk sedikit, suami saya membawakan segelas teh panas. Kemudian kata pertama baby sitter -nya Leonz begitu melihat saya adalah , "Ma'am, are you sick?".....

Siang tadi saya mencoba potong rambut di salon baru. Khun stylist-nya (berambut gondrong acak acakan. Lebih mirip rocker daripada tukang salon) ternyata tidak bisa bahasa Inggris. Karena bingung menjelaskan dan nantinya malah nggak ngerti, akhirnya saya hanya bilang "volume!". Hasilnya... potongan rambut saya indah mengembang :-).

Seharian ini saya nggak perlu banyak ngomel ngomel ke anak anak. Suara saya habis. Cukup dengan ekspresi muka dan sorot mata penuh murka, anak-anak lumayan ngerti dan mengurungkan niat untuk melakukan hal hal yang nggak seharusnya serta melakukan hal hal yang sudah semestinya. Hanya dengan sekali suruh, Leonz tanpa banyak ba bi bu mau pakai sepatu sendiri. Dengan tiga kali "no" untuk Leah, walaupun sedikit melawan (baca: menggigit kaki saya) akhirnya berhenti menelfon operator (Leah sedang gemar main telfon rumah. Nomer favorit yang selalu dipencet adalah "0", operator hotel).

Ahhh... ternyata banyak benarnya *sambil lirik lirik swami yang lagi duduk di sofa nonton TV*. Sekali lagi saya ingin mencoba peruntungan berdasarkan horoscope hari ini *wink-wink*. Ganti baju dulu dengan celana pendek. Dan tanpa bicara saya akan duduk di sofa dan menjulurkan kaki pegal saya dipangkuannya. Mau minta pijet.....