Pernah nonton film futuristik nggak? Walaupun bukan jenis film kegemaran saya, tapi terkadang saya ikut (terpaksa) menemani swami nonton star war, enterprise, star war dan sejenisnya. Di film film tersebut sering digambarkan manusia ataupun karakter seperti manusia bukan hanya berbeda warna kulit, hitam, putih dan coklat, tapi juga berbeda dalam bentuk. Ada yang berbentuk setengah binatang bahkan setengah mahluk planet setengah manusia biasa. Walaupun tentu saja ada yang menjadi karakter yang jahat, tapi digambarkan mereka hidup berdampingan seperti biasa. Tidak takut dan asing melihat bentuk bentuk karakter yang berbeda beda.
Di kehidupan nyata tentu saja berbeda jauh. Waktu kecil dulu dan belum terbiasa melihat orang putih, saya suka ikut terbengong bengong melihat bangsa bule yang menurut saya saat itu.... wah putih dan tinggi banget (sumpah, saya nggak ikutan nyorakin "bule...! bule!!!" hehehe). Belum lagi, kok bisa ya.... hidung mancung begitu. Atau mencuri curi pandang penuh rasa penasaran ke tetangga ujung jalan asal Papua yang hitam dan keriting.
Menikah dengan swami yang berbeda ras, suku dan bangsa, membuat saya tadinya ikut merasa nggak nyaman saat suami saya diteriaki "bule.. bule!!" dan merasa jengah saat orang berbisik bisik "ono londo" sambil menunjuk suami saya atau saat keluarga suami mencuri curi pandang dengan tatapan penasaran ke saya (sang mahluk eksotik dari asia) ketika mudik pertama kali ke kampung suami. Namun seiring dengan perkembangan waktu serta pengalaman tinggal di negara yang mayoritasnya berbeda dan selalu memandang aneh-ingin tahu-penasaran ke orang yang tampak berbeda , membuat urat nggak nyaman saya putus. Saya terbiasa dan cuek pada akhirnya.
Produk yang menarik dari perkawinan antar ras adalah anak. Anak anak hasil perpaduan tersebut kebanyakan terlihat menarik secara fisik. Orang senang menilik nilik apakah si anak mirip ayah atau ibu, lebih cenderung asia atau caucasian.
Ada yang tahu nggak sebutan bahasa resmi untuk jenis ras campuran tersebut. Pernah saya bingung mengisi formulir di Imigrasi kita untuk Leonz. Bingung, di kolom pilihan isian tentang ras. Ingin mencontreng "caucasian" rasanya bukan deh. "Asia" juga nggak seratus persen. Akhirnya kita menambahkan kolom sendiri , "eurosian".
Saya sempat berpikir anak yang ayah dan ibunya berasal dari dua ras yang berbeda akan terbiasa melihat orang yang berbeda beda warna kulitnya. Tapi nggak berlaku buat dua anak hasil perkawinan ras campuran (asia & caucasia) di bawah ini. Si anak perempuan masih terbengong bengong takjub terkadang menangis kekejer melihat orang kulit hitam dan si anak laki laki selalu curi curi
toel kulit dan rambut orang hitam, penasaran sepertinya.