Saturday, November 29, 2008

jadi istri bule

Mau tahu apa yang saya pikir tentang para wanita yang menjadi istri bule sebelum jatuh cinta dan menikah dengan suami saya? Iya,.... betul!! Saya sempat berpikiran sempit tentang mereka.

Dan ternyata saya salah.

Waktu dan pengalaman membuat saya lebih dewasa (sok-bijak mode on :-P). Setelah enam setengah tahun menikah dan berkembang biak membelah diri menghasilkan Leonz Leah beranak pinak dengan mas bule, berpindah pindah tempat tinggal dan bertemu dengan bertemu dengan sesama wanita Indonesia yang menikah dengan pria berbeda planet bangsa, merubah pandangan saya.

Tidak semua wanita yang menjadi istri bule adalah perempuan nakal sebelumnya. Tidak semua yang menjadi istri bule, tidak berpendidikan. Tidak semua istri bule menikah hanya atas dasar ekonomi. Dan tidak semua wanita yang menikah dengan bule, secara fisik memiliki kulit gelap dan berwajah eksotik (walaupun saya salah satunya) hehe...

Mereka (termasuk saya tentunya) hanya wanita biasa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Yang mungkin karena takdir jatuh cinta dan berjodoh dengan pria berbeda bangsa dan budaya.

Tentu saja banyak hal menarik dari hidup kami. Ingin tahu? Saya akan mengarang berdasarkan pengalamanbercerita lebih banyak lagi di sini !

Monday, November 17, 2008

basi basi

Saya paling senang meladeni pertanyaan basi basi yang nggak penting. Apalagi bila yang bersangkutan sang penanya tampak serius dan mulai mempercayai jawaban iseng saya. Entah karena wajah saya yang imut imut polos innocent tanpa dosa dan dapat dipercaya, atau si penanya adalah orang yang terlalu gampang percaya. Akibatnya sering terjadi tanya jawab lucu seperti di bawah ini.

Saya dan suami menghadiri function yang memang bukan acara keluarga. Anak anak kita tinggal di rumah tentu saja dengan nanny-nya.

+ : "Are you guys having a nanny to look after the kids tonight?", tanya bapak bule gendut dan keringetan sambil memegang gelas beer

- : "No, off course not. They want to go out too just like us. They said the are going to disco and have fun with friends. But we told them, to be back home before ten!", jawab saya tersenyum lembut tanpa dosa.

+ : "Ohhh.. really?! Wow.....", angguk-angguk kepala dengan muka bingung ...


Saya dan Leah datang ke suatu acara ibu-ibu fellows Indonesia di Bangkok. Karena jarang datang, maka nggak banyak ibu ibu yang saya kenal. Banyak pula pertanyaan-pertanyaan pembuka ala orang baru berkenalan dan biasanya ibu-ibu tersebut adalah subject yang gampang percaya dengan bualan jawaban jujur saya *harap-harap cemas semoga diantara mereka nggak ada yang baca blog ini, dan walaopun ada jangan marahhh ya. It's just for fun.... saya masih diundang khan sesekali?!*.

+ : "Ohh... baru ya di Bangkok. Nggak pernah dateng sih yaaaa. Aduhh, anaknya anteng banget ya. Diem gitu digendong di belakang. Nggak rewel. Gimana sih caranya?", tanya ibu berdada dan beranting gede sambil elus elus lengan sexy Leah.

- : "Udah lama kok, mbak. Setahun setengah..", jawab saya jujur. "oh... iya. Saya jarang dateng memang. Repot sih, punya anak kecil begini. Ini juga saya bela-bela-in. Makanya sebelum ke sini Leah saya kasih Valium dulu setengah dosis."

+ : "Oh.... bagus deh", sambil tetep elus elus Leah yang sudah mulai merasa sedikit terganggu. "Valium... susu gitu ya?", tanya lagi. Dan saya ketawa ngakak.


Terkadang niat mulia saya untuk melayani basi basi menuai sebal dari sang penanya. Seperti saat masih tinggal di Cina waktu itu. Saya dan Leonz yang sedang jalan jalan sore dan dipepet oleh ibu-ibu Cina gendut yang juga sedang jalan sore bersama anjing pudel-nya. Lucu deh, model rambut si ibu tersebut mirip dengan rambut anjing pudelnya.

+ : "***##$#$^+ : "***##$#$^$>>>....?", tanya tanya dengan bahasa Cina sambil melihat penasaran ke arah Leonz.
gt;>>....?", tanya tanya dengan bahasa Cina sambil melihat penasaran ke arah Leonz.

- : "Bu dong!", jawab saya yang artinya "nggak ngerti loe ngomong apa" berusaha sabar menghindari pepetan si Ibu yang makinan agresif

+ : "Ni de bobo?", si ibu berambut pudel kekeuh tanya sambil nunjuk Leonz

- : "Yes!", saya dorong stroller ke haluan kiri menghindari fans yang ngejar-ngejar minta tanda tangan tukang jagung.

+ : "Girl or boy?"

- : Saya melirik Leonz yang memakai celana panjang jeans, kemeja kotak kotak serta potongan rambut pria. "Boy!", jawab saya ..menghela napas panjang.

Sampai sepuluh menit berikutnya si Ibu pudel tetap keukeh jalan disamping kita. Saya juga ingin memulai basa basi dong.

- : "Ohhh cuteeee. How old ?" , tanya saya sambil menunjuk si pudel

+ : "1 year!", si ibu pudel terlihat sangat bangga. "shrooooooooouuu... cuiiiiih!" Si budel (ibu pudel) meludah. Mungkin saking bangganya

- : "Boy or girl ?", sumpah.. saya pengen tahu

+: "Girl", si budel tersenyum lebar

- : "Ni de bobo?", yang artinya "ini bayi kamu ?" tanya saya lagi sambil senyum... manis kembali menunjuk si pudel

+ : "##$$$$&&*******>>>>*&&^^^!!!", bahasa yang saya nggak ngerti sambil memutar haluan berhenti mengikuti kita.....