Monday, June 16, 2008

jeritan hati wanita muda

Hi all, postingan di bawah saya ambil dari rubik sejenis "Oooh Mama Ooooh Papa" dari sebuah majalah wanita terkemuka yang tidak bisa saya sebutkan namanya (... untuk menghindari tuntutan dikemudian hari.... hohoho). Mudah mudahan dapat mengambil hikmah-nya dari cerita ini.

jeritan hati wanita muda

Pembaca yang budiman, sebut saja saya El-Ha. Usia saya masih sangat sangat muda. Saya tinggal bersama kedua orang tua serta kakak laki laki saya di suatu kota besar di asia tenggara.

Saya lahir di tengah tengah keluarga yang bahagia. Baik orang tua dan kakak saya sangat memanjakan saya. Hampir tidak pernah mereka membentak dan memarahi saya, kecuali saat saya melakukan hal-hal tidak mereka suka seperti menarik kabel komputer, menggigit hak sepatu ibu saya, atau menyembur nyembur saat makan.

Pada dasarnya hidup saya bahagia, sampai suatu hari saat saya mulai keluar rumah. Pelecehan dan bentuk perbuatan lain yang tidak menyenangkan dari orang lain baik yang berupa kata kata maupun tindakan mulai saya terima.

Ibu selalu menggendong saya di depan. Menyenangkan tadinya, bisa melihat lihat banyak pemandangan sambil tersenyum menjual pesona pada banyak orang. Saya hanya mencoba untuk menjadi wanita yang ramah dan murah senyum, seperti adat istiadat di kota tempat saya tinggal saat ini.

Entah karena saya banyak tersenyum atau mungkin saya terlalu ramah dengan melambaikan tangan pada semua orang saya jumpai, perlakuan balasan yang saya terima sering tidak menyenangkan. Sering mereka datang, tanpa basa basi menjawil kaki dan tangan saya yang sexy, bahkan nggak jarang tiba tiba mereka langsung membelai pipi halus saya.

Hiihhhhh... saya bergidik. Bulu kuduk saya merinding. Mereka adalah orang yang tidak saya kenal. Saya tidak tahu, apa yang mereka lalukan sebelumnya dengan tangan tangan tersebut. Mungkin saja mereka baru dari toilet tanpa mencuci tangan, mungkin juga mereka membersihkan hidung dan kuping, atau bahkan mungkin mereka baru menggunakan tangannya untuk mencongkel makanan yang tersangkut di gigi-nya.

Dalam bentuk perkataan, ada saja kata kata yang dilontarkan yang jelas jelas menganggu saya sebagai seorang wanita. Coba, mana ada wanita yang mau dibilang ,"aduh,.. gendutnya!" dan kemudia dikuti oleh "beratnya berapa ya?". Atau "liat deh,... lucu perutnya kemana mana!" . Saya tahu, saya mungkin sedikit overweight, tapi bukan berarti perlu digembar gemborkan. Lagipula sebenarnya saya tidak terlalu gendut gendut amat kok,... pantat saya mungkin terlihat agak besar. Tapi itu karena diapers yang tebal setelah 10 jam lupa diganti oleh Ibu lho ( MTP aka manipulasi tebal pantat. Saat kuliah dulu, teman teman Ibu saya sering memakai bra dengan lapisan busa tebal aka MBT aka mapulasi besar toket. Kalau MTB... tau nggak? Manipulasi tinggi badan,.. yaitu pakai sepatu hak tinggi. sorry... oot deh jadinya )

Para pembaca, jadi bottom line dari curahan isi hati saya adalah :
  1. Tolong jangan toel toel saya. Saya tahu, saya memang sexy dan suka joged "toel-toel ahh.." nya tante Itjhe Trisnawati, tapi bukan berarti saya suka di toel toel.
  2. Setiap kali saya tersenyum dan melambai, bukan berarti saya mengundang untuk di toel. Haduhh.... saya nggak enak kalau dikira mengumbar nafsu me-noel, nanti saya bisa dicekal tidak diterima pulang ke Indonesia tercinta.
  3. Please, jangan mengomentari saya dengan hal hal yang sudah jelas dan nggak penting. Seperti tidak ada bahan pembicaraan saja. Contohnya: "ey.. gigi-nya ada dua 2", sambil berusaha mencubit hidung saya,.. arghhhhhh!!
  4. Pertanyataan tentang apa jenis kelamin saya masih bisa dimaklumi. Walaupun saya memakai anting dan blouse kembang kembang, banyak orang masih belum jelas. Mungkin karena kita tinggal di negara yang bila orang memakai anting, baju wanita lengkap dengan make up-nya, bahkan berdada adalah belum tentu berjenis kelamin wanita hehe.
  5. Satu lagi ... saat saya tertidur di gendongan depan Ibu saya tidak perlu di teriaki "woii.. she's sleeping!!". Itu mengganggu. Pertama, saya jadi terbangun. Kedua, ibu saya juga tahu bila saya tertidur.
Demikian para pembaca yang budiman, jeritan hati saya. Jeritan yang melebihi suara jeritan Ibu saya tadi pagi saat menangkap basah saya yag mencoba mencongkel colokan kabel komputer dengan jari jari kreatif saya.

Mudah mudahan para pembaca dapat mengambil hikmah-nya.

El-Ha, di bkk.

ps : saya bingung, penyanyi "toel..toel.. ah... sukanya toel-toel..ah" adalah tante Itjhe Trisnawati atau neneng Fetti Vera, ya? tolong dong.. masukannya.

up date, terakhir :
setelah negosiasi yang cukup alot dengat El-Ha, akhirnya beliau mau membuka jati diri dengan menampilkan foto diri serta usia yang sebenarnya. Foto tersebut diambil dalam mobil , perjalanan pulang ke rumah.


El-Ha , 7 bulan - 3 minggu

7 comments:

dewi_fajar said...

komentar pembaca :
sebaiknya kakak El-Ha bersabar..utarakan baik2 ketidaksukaan kakak kpd orang2 yg bertemu di luar. semoga pendapat saya dpt membantu kakak.
_atha - jkt_

"hihihi..sama ky atha jg gitu..tanpa basa/i,liat2 lgs toel2 pipi/betis..atha smp bingung.."

Fiet said...

Kurang kerjaan loe mah kisah sendu diplesetin jadi LEAH.....:P Ngakak gue dah...itu lagi adik ipar gue DEWI malah commentnya sok jadi psikolog gitu :))

Fitria (IrmaBuana) said...

Hohoho bener2 ngakak bacanya, bener2 jeritan hati seorang wanita muda.

Untuk El-Ha sebaiknya jangan hanya menjerit dalam hati, tapi jerikanlah suara hati anda kesemua orang yang membuat anda mersa tidak nyaman. Terutama ibu anda yang suka menjerit bila anda sedang mengembangkan kreatifitas hehehe

Anonymous said...

ahahahahha...
saya suka cara mbak bercerita. salam kenal ya.

Anonymous said...

kyaaaaaaaa... lucu bangeeeeet!!!!
*gemes*

astrid savitri said...

yaa... susah banget kalok yg kayak gini gak ditowel-towel, hehe

Diah Ariesa W said...

walah, pantesan banyak yang gemes, lucu banget anaknya mbak (:
Jadi pengen tak bawa pulang :P