Saturday, June 7, 2008

menyusui, orgasme dan puup

Saya sangat menikmati saat menyusui. Menikmati mendekap tubuh montok baby Leah di dada saya, menikmati memandangi mata cantiknya yang perlahan tertutup dan terlelap tidur, menikmati bau wangi keringat bayi-nya yang tercampur aroma minyak telon dan menikmati irama mulutnya menghisap dada saya. Rasanya seperti orgasme, relax dan lega.

Bayangkan, dada yang penuh terasa berat tidak nyaman. Perlahan lahan menyakitkan bila tidak dikeluarkan ( saya pernah mengalami breast infection/mastitis, akibat produksi susu yang terlalu banyak dan tidak dikeluarkan. Rasanya huaaaaaaaaa... demam-meriang-panas dingin-plus payudara yang saakiiittttt), rasanya sangat sangat lega dan nikmat saat mulai disusui. Persis orgasme.

Kenikmatan dan kelegaan yang sama dengan puup. Setiap hari saya (dan juga semua orang di dunia) alami. Hari pertama tanpa puup masih bisa ditoleransi. Hari kedua dan ketiga, mulai dilakukan usaha secara natural, makan cabe banyak banyak dan buah buah-an yang merangsang puup. Tetap tidak berhasil, terpaksa dulcolax bertidak.

Sejak jadi ibu, saya punya kegemaran baru yaitu memantau jadwal puup anak anak. Saya ikut merasa lega setelah anak anak saya puup :-P .

Mari berhitung berapa banyak rasa seperti orgasme yang saya dapat setiap hari , menyusui Leah paling tidak 5 kali sehari, puup saya-Leonz-Leah, plus orgasme sebenarnya ;-). Wohooo, saya adalah wanita yang beruntung !


1 comment:

ary said...

Setuju dengan ibu ini. Menyusui adalah momen2 yang paling berharga. Gak bisa dilukisin deh begimananya. dah komplit deh hidup ya Wi ...