Wednesday, June 8, 2011

casting inc

Leah dan Leonz sungguh anak anak yang beruntung. Memiliki wajah plek seperti mamanya yang ayu gabungan ayah dan ibunya. Mereka diminati agen pencari model. Wajah blasteran tampaknya sedang naik daun di asia.

Saya pensiunan super model *bohong besar sodara sodara!*, tapi saya nggak berambisi supaya Leonz Leah terjun ke dunia tersebut. Bukannya apa apa. Saya tahu anak anak saya.

Sebagai drama queen habis habisan di rumah, Leah paling ogah di foto dan bergaya cantik cantikan di depan kamera. Maunya bergaya konyol. Sempet curiga jangan jangan Leah bercita cita jadi pelawak. Standar gayanya Leah, seperti ini :


Leonz lain lagi. Saking gantengnya sering menipu habis mas-mas agen model. Nggak ada yang nyangka kalau Leonz adalah anak dengan kebutuhan khusus yang saat ini belum verbal (soon ya nak. janji kamu akan bicara!) *sowry... diselingi doa ibu*.

Sebenernya, Leonz seneng banget gaya gaya-an di depan kamera. Cumaannn.. yang ngarahin musti ekstra sabar. Dari 103 kali jepret cuman 2 yang bagus. Sisanya meleng atau nyengir yang nggak semestinya. Dan saya nggak yakin bakal ada yang sesabar itu, mau punya model yang susah diarahin. Ini hasil jepretan yang berhasil :



Karena penasaran dan gagal menolak tawaran mas agen, akhirnya saya mencoba ikutan casting. Di waktu dan tempat yang berbeda.

Untuk Leah. Casting iklan untuk produk susu anak anak. Dan gagal total. Leah mogok bergaya dan bilang begini di depan mas tukang casting , "I don't want to say anything. I don't like this man mommy!"

Untuk Leonz. Casting iklan untuk asuransi. Gagal total. Leonznya sih tampak senang. Tapi saya, mamanya nggak nyaman dengan situasi sekitar. Apalagi mendengar suara mas casting yang menggelegar mengarahkan si anak. Saya yang merasa grogi dan demam panggung. Maka sebelum dapat giliran, kita ngacir pulang .

Jujur saya nggak nyaman sama suasana menunggu dan proses casting.

Kesan pertama saat sampai di sana.... bingung. Banyak banget anak anak bersama orang tuanya. Mirip ruang tunggu dokter anak. Begitu datang, kita harus mengisi daftar nama dan mendapat nomer panggil.

Kesan kedua .... geli. Melihat para orang tua yang berambisi gede. Kebanyakan anak terlihat takut. Masing masing ibu berusaha mengajarkan "kisi kisi" jalannya casting.

Kesan ketiga, kasihan.

Anak anak yang mungkin merasa nggak nyaman tapi terpaksa berada di situ.

Kasihan melihat anak umur 3 tahun yang ukurannya 3 kali lebih besar ke samping dari Leah. Mungkin terlihat bagus untuk iklan susu atau vitamin. Tapi berbahaya untuk kesehatannya. Tambah miris , sang mama terlihat bangga dengan ukuran tubuh anaknya.

Melihat anak perempuan umur 7 tahun. Bertingkah dan berdandan seperti a real lady. Caranya berpakaian, duduk dan tersenyum. Nggak lupa kosmetik yang tebal. Kasihan.

Kesan keempat, sebal. Sebal dengan mas mas tukang casting. Mereka terdengar tidak menyenangkan. Kasar. Parahnya lagi mereka terlalu physical, memanggil anak anak dengan bentuk fisiknya, si gendut, si bule, dll.

Nggak heran Leah merasa makin nggak nyaman. Dan saya kuatir berat dengan Leonz. Boro boro akan sabar mengarahkan. Yang ada saya takut terlontar dari mereka kata kata yang nggak enak terhadap Leonz *yap.. saya ibu yg sensitif apalagi bila menyangkut keadaan anak special need saya*.

Tapi mungkin saya salah. Mungkin anak anak di tempat tersebut melakukannya dengan sukarela. Mengejar impian. Makanya salut untuk mereka yang berhasil jadi bintang. Yang memulai dari bawah. Dan pastinya nggak semua mas mas casting tidak menyenangkan seperti yang saya alami.

Malamnya sebelum tidur. Di hari yang sama dengan casting. Leah minta saya berjanji.

"Please do not bring me to that place anymore, mommy! I don't like that place. The place with the camewa (camera) and terrible man", katanya sambil untel untel rambut saya.

"Iya Eyah,.. mommy janji!"

Dan untuk Leonz, saya juga janji.

Mommy tau kamu suka. Lain kali kita coba lagi ya Nak. Saat kamu sudah lebih baik, lebih siap. Dan sepanjang kita berdua merasa nyaman berada di sana.

1 comment:

Niken Dimitria said...

thanks for sharing sis....honest and touchy :)