"Huaaa ntar kalo loe jadi istrinya udah deh siap siap aja. Tinggal di komplek aparat, trus tiap pagi belanja sayur di depan rumah sambil ngobrol sama tetangga dengan rambut di roll serta dasteran ....hihihi!", goda teman saya diiringi tawa sepuas puas-nya long long time ago. Saat itu saya berpacaran dengan mas penegak hukum.
Walaupun pada akhirnya saya nggak berjodoh dengan mas penegak hukum, nggak tinggal di komplek aparat, nggak berbelanja sayur di depan rumah sambil ngobrol dengan tetangga, dan nggak dasteran yang pasti (suami saya adalah lelaki anti liat istri dasteran :-P) ..... tapiiii kenyataannya saya tetap memakai roll rambut.
Rambut saya halus dan cepat lepek. Supaya (saya terlihat cantik-an dikit) lebih indah mengembang alami setiap saat dan terutama saat kondangan, saya selalu menggunakan roll rambut setelah mandi. Semakin penting acara yang akan saya hadiri, semakin banyak roll rambut yang saya pakai.
Selain mempercantik diri, roll rambut juga berguna sebagai "mommy going out indicator" untuk anak anak saya. Empat roll rambut di kepala, Leonz dan Leah masih tenang. Namun, bila saya memasang sepuluh roll rambut Leonz terlihat panik dan mulai unjuk rasa "don't go mommy!!" sementara Leah selalu mengikuti saya dari belakang sambil berulang kali menunjuk roll rambut saya sambil berkata "uhg..ugh!" dengan bibir manyunnya.
Walaupun pada akhirnya saya nggak berjodoh dengan mas penegak hukum, nggak tinggal di komplek aparat, nggak berbelanja sayur di depan rumah sambil ngobrol dengan tetangga, dan nggak dasteran yang pasti (suami saya adalah lelaki anti liat istri dasteran :-P) ..... tapiiii kenyataannya saya tetap memakai roll rambut.
Rambut saya halus dan cepat lepek. Supaya (saya terlihat cantik-an dikit) lebih indah mengembang alami setiap saat dan terutama saat kondangan, saya selalu menggunakan roll rambut setelah mandi. Semakin penting acara yang akan saya hadiri, semakin banyak roll rambut yang saya pakai.
Selain mempercantik diri, roll rambut juga berguna sebagai "mommy going out indicator" untuk anak anak saya. Empat roll rambut di kepala, Leonz dan Leah masih tenang. Namun, bila saya memasang sepuluh roll rambut Leonz terlihat panik dan mulai unjuk rasa "don't go mommy!!" sementara Leah selalu mengikuti saya dari belakang sambil berulang kali menunjuk roll rambut saya sambil berkata "uhg..ugh!" dengan bibir manyunnya.
Bicara tentang rambut ibu ibu, sadar nggak kalau di Indonesia (dan di Thailand ternyata juga lho) terutama di kalangan pemerintahan, rambut juga berfungsi sebagai "status indicator". Perhatiin deh, semakin tinggi jabatan suami maka semakin tinggi pula sasakan rambut sang istri :-P !
9 comments:
Lucu ngeliatnya kalau liat ibu2 pakai rol rambut...apalagi sampai 10....:)
*maaf loh...hanya spontan respont saja koq...
@ amsterdam-today : haha.. dimaafkeun ;-). iya... sampai 10.. supaya gelombangnya lebih banyak..heheh.
Huahahahahahaha mbak,soal sasakan rambut nih yg paling sering jadi bahan celaan gue kalo liat istri2 pejabat...and Insyaallah kalo lk gw kariernya lancar, mungkin gw adalah ibu pejabat yg mengharamkan SASAK rambut huahahahahaha
Eh...eh..diralat,eike tinggal di asrama tapi hobby nya pake tank top and short bukan daster hahahahahaha
Btw, dulu prnh sama penegak hukum yg mana?..ahahahaha kali eike kenal......
Hai mbak. Salam kenal :)
Tentang sasak rambut ini, rupanya memang masih berlaku di kalangan ibu-ibu darma wanita hehehe. Tapi sekarang dimodifikasi mbak. Sasak teteep membubung ke langit tapi ada didalem kerudung. Bisa dibayangin kan? pake kerudung tapi rambut sasakan tinggi itu menyembul
@novi : wakakakakak... mungkin yang dasteran gitu angkatan jaman nyokap gue kali ya!!! angkatan loe udah modern bu...
ya udah, jangan sasakandiganti bermain dengan warna. semakin tinggi jabatan suaminya.. semakin meriah pula warna rambutnya hohoho. ey, penegak hukum yang berseragam sama dengan hubby situ jenk. masa lalu..masa lalu...:P
@brokoli sehat : salam kenal lagi ya dik...(hihihi,... panggil gw dwi aja lagi :P).
wah,.. itu namanya "sasakan undercover" huahahaha!!
hai, dwi...jadi ngerasa bersalah krn jarang ke sini! anak-anak tambah seru aja ya ceritanya:)
saya juga gak ngerti kok hari gini ibu-ibu pejabat itu masih setia sama rambut sasak yg setinggi gunung itu, hehe...
saya gak pernah nge-rol rambut, dwi...gak sabaran! mommy-going-out-indicator bwt anak2 sy adalah pakai parfum!
ibu2 pejabat sekarang dah mulai nggak sasakan lho...
udah banyak yang potong pendek dan dicatt...
@ astrid savitri : beruntung mbak, parfum sebagai indicator "mommy going out". Palingnggak saat anak anak lagi pilek dan bumpet idungnya, mereka nggak nyadar kalo mama-nya mo pergi...hehe
@ baladapns: oh ya? wah.. ketinggalan saya kalo gitu. jadi skarang.. makin tinggi jabatan swaminya.. makin warna warni rambut istrinya? hihihih
hi dear, kayaknya gue ga sasakan tuh , hahha dah diganti highlight..en gue juga ga gulungan rambut.. tapi gue lebih parah.. dah ga bisa cuci rambut sendiri.. abis rambutnya tinggal beberapa helai saja, jadi biar ga abis harus dicuci ama profesional hhahaha... duh alasan aja yah...
Post a Comment