Saya termasuk ibu menyusui yang beruntung karena dianugrahi dengan susu yang berlimpah, lebih dari cukup untuk anak saya. Benar lho,.. saya sempat berpikir untuk volunteer menyusui para bayi di nursery room. Fully engorgement breast it's painfull, sodara-sodara!!!
Tadinya saya tidak pernah percaya diri menyusui anak di luar rumah. Alasannya buanyaakk.... dan berantai. Pada dasarnya saya orangnya pemalu dan nggak biasa pamer anggota tubuh . Saya nggak mau setengah topples di tempat umum. Karena malu saya jadi grogi dan nggak tenang ssat menyusui. Ketidaktenangan saya biasanya dapat dirasakan oleh Leonz & Leah dan membuat mereka fuzzy dan mulai melalukan aksi teror. Kain penutup untuk menyusui ditarik-tarik sehingga berubah fungsi, dari penutup saat menyusui jadi penutup lantai. Akhirnya saya nggak konsen... dan susu saya splashing ke mana mana termasuk dengan sukses-nya membuat blouse saya basah :-( .
Tadi itu dulu. Sampai pada suatu hari ( inget banget deh, pas Leah umur 2 minggu ), waktu saya menjemput Leonz sekolah. Sambil menunggu di ruang reception, ada ibu-ibu berhidung panjang (baca:bule) yang bawa bayi-nya umur 4 bulanan. Doi duduk di sebelah bapak (juga berhidung panjang) yang sama sama mau menjemput anak. Si bayi mulai nangis... oe..oe... ( di baca dengan irama tangisan bayi). Terus.. si ibu dengan nyante bicara ke kita kita disekitarnya, "ow... my baby it's hungry!". Dan hoop... dengan terampil langsung menyusui bayi-nya tanpa rasa sungkan.
Dari situ saya berpikir hmmmm.. iya juga ya. Kenapa musti grogi. Menyusui adalah suatu kegiatan yang alami antara ibu dan bayi. Bukan sesuatu yang jorok dan porno serta memalukan. Lagi pula si bayi khan butuh makan tanpa mengenal waktu dan tempat. Ok-lah sebagian orang butuh privacy untuk menyusui.... tapi sejak saat itu saya bertekad nggak malu menyusui di mana saja. Anytime.. anywhere :P.
Besoknya sehabis belanja, Leah mulai dengan menunjukan tanda tanda lapar. Tanpa segan saya langsung ke starbuck terdekat duduk di sofa nyaman dan.... eng ing eng....... here I am, having a cup of coffee with half breast out from the blouse and a hungry baby!! Dan.... berhasil!! Saya tenang, tidak peduli kiri kanan, Leah juga ikut tenang dan menyusui dengan sukses.
Tadinya saya tidak pernah percaya diri menyusui anak di luar rumah. Alasannya buanyaakk.... dan berantai. Pada dasarnya saya orangnya pemalu dan nggak biasa pamer anggota tubuh . Saya nggak mau setengah topples di tempat umum. Karena malu saya jadi grogi dan nggak tenang ssat menyusui. Ketidaktenangan saya biasanya dapat dirasakan oleh Leonz & Leah dan membuat mereka fuzzy dan mulai melalukan aksi teror. Kain penutup untuk menyusui ditarik-tarik sehingga berubah fungsi, dari penutup saat menyusui jadi penutup lantai. Akhirnya saya nggak konsen... dan susu saya splashing ke mana mana termasuk dengan sukses-nya membuat blouse saya basah :-( .
Tadi itu dulu. Sampai pada suatu hari ( inget banget deh, pas Leah umur 2 minggu ), waktu saya menjemput Leonz sekolah. Sambil menunggu di ruang reception, ada ibu-ibu berhidung panjang (baca:bule) yang bawa bayi-nya umur 4 bulanan. Doi duduk di sebelah bapak (juga berhidung panjang) yang sama sama mau menjemput anak. Si bayi mulai nangis... oe..oe... ( di baca dengan irama tangisan bayi). Terus.. si ibu dengan nyante bicara ke kita kita disekitarnya, "ow... my baby it's hungry!". Dan hoop... dengan terampil langsung menyusui bayi-nya tanpa rasa sungkan.
Dari situ saya berpikir hmmmm.. iya juga ya. Kenapa musti grogi. Menyusui adalah suatu kegiatan yang alami antara ibu dan bayi. Bukan sesuatu yang jorok dan porno serta memalukan. Lagi pula si bayi khan butuh makan tanpa mengenal waktu dan tempat. Ok-lah sebagian orang butuh privacy untuk menyusui.... tapi sejak saat itu saya bertekad nggak malu menyusui di mana saja. Anytime.. anywhere :P.
Besoknya sehabis belanja, Leah mulai dengan menunjukan tanda tanda lapar. Tanpa segan saya langsung ke starbuck terdekat duduk di sofa nyaman dan.... eng ing eng....... here I am, having a cup of coffee with half breast out from the blouse and a hungry baby!! Dan.... berhasil!! Saya tenang, tidak peduli kiri kanan, Leah juga ikut tenang dan menyusui dengan sukses.
Bicara tentang menyusui dan breast,.. saya jadi ingat adik saya.
Kita pernah ngobrol tentang breast surgery di Thailand dan dia sedikit kesal sewaktu saya tawarkan breast implant surgery dengan sistem pembayaran yang dapat dicicil. Boleh bayar dua kali dengan jangka waktu terserah mau dibayar kapan saja pembayaran keduanya. Tapi.... operasi-nya juga dua kali. Satu sisi pertama... terus bayar cicilan pertama. Yang sebelahnya nanti lagi,.. kalau sudah punya uang untung cicilan kedua :-P .
2 comments:
Susahnya tinggal di kota kecil..gak ada ruang laktasi di tempat publik, jadi dulu aku masuk mcD aja dan dgn cuek aja nyusui..
Hidup ibu Dwi.....Pamer "susu" dimana-mana. Asal anak kenyang semua dijabanin hihihi...Salute deh
Post a Comment